Minggu, 18 Maret 2018

#009 Kalau Engkau Galau

Anakku, aku yakin kamu sering terjebak dalam kegalauan. Galau karena sahabatmu bertindak, tidak seperti yang engkau inginkan. Galau karena nilai pelajaranmu tidak seperti yang kau harapkan, padahal sudah belajar semaleman. Galau karena kakimu keseleo. Galau karena terpaksa berada ditempat bersama teman yang tidak engkau sukai. Galau, galau dan galau, senantiasa datang dan pergi.

Ketika disergap galau, sering air matamu menetes, teriring isak tangis yang membuat hatiku jadi pilu.

Apakah aku tidak pernah galau ? Jawaban nya IYA. Karena kegalauan atau ketidak puasan adalah suatu kenyataan yang sering kita hadapi dalam mengarungi kehidupan.

Karena umurku terpaut jauh dengan dirimu, tentu lebih banyak suka dan duka yang pernah aku lalaui. Karena itu, aku mencoba memberanikan diri, membagi pengalamanku.

Ketika galau atau duka itu menerpamu, cobalah dengan baik memahami kegalauan kamu itu. Walau berat, duduklah sejenak, lalu ambil kertas dan pensil, lalu tuliskan kegalauan yang engkau hadapi. Dengan menulis, engkau akan tahu dan memahami perasaan galaumu itu.

Setelah engkau tulis, cobalah merenung, apa penyebab galau mu itu. Biasanya, galau, kecewa, duka atau yang sejenisnya, berasal dari keinginanmu yang lebih dari semestinya. Keinginan yang tak terpenuhi, menjadi bibit kemarahan. Kemarahan bisa mengusir kejernihan pikiranmu. Dialinea berikutnya, tulislah penyebab galau itu.

Langkah berikutnya, cobalah bertanya pada diri sendiri, apakah hanya aku yang pernah terkena galau atau kecewa seperti ini ? apakah orang lain pernah? bagaimana orang lain menghalau galaunya itu? Apakah engkau yakin bahwa kecewamu pada saatnya nanti akan lenyap juga?

Laksana seorang dokter, dia bisa menyembuhkan penyakit, manakala sebab sakit itu telah diketahui, sehingga bisa membuat resep obat yang tepat, demikian pula kegalauan, dapat dilenyapkan dengan mengikuti pola yang sama. Tiap penyakit, selalu ada obatnya. Yakinlah, seiring waktu, kegalauan kamu akan lenyap, berganti menjadi riang kembali.

Agar engkau terlatih dan siap menghadapi galau galau berikutnya, maka perlu direnungkan sudah benarkah pandangan hidupmu, pikiranmu, perkataanmu, tindakanmu, juga bagaimanakah dengan pekerjaanmu? Jika engkau terus berupaya mengurangi kesalahan serta berusaha lebih baik lagi, Dengan jalan itu, engkau akan bisa siap menghadapi galau, mengurangi bahkan yang paling indah meredam selalu kegalauan dari hidupmu.

Anakku, maafkan aku, karena tidak bisa menghilangkan galaumu. Karena sesungguhnya, hanya engkaulah yang bisa mengatasinya. Berlatihlah, agar engkau bisa bersahabat dengan galau.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#030 Bhagawad Gita 18

KESEMPURNAAN PELEPASAN IKATAN Arjuna berkata: O Yang berlengan perkasa, hamba ingin mengerti tujuan pelepasan ikatan [tyāga] dan tingkata...